Rumah Gadang
adalah rumah tradisional dari suku minangkabau. Menurut bentuknya,
rumah adat ini disebut rumah gonjong atau rumah bagonjong (rumah
bergonjong), karena bentuk atapnya yang bergonjong runcing menjulang.
Jika menurut ukurannya, tergantung pada jumlah lanjarnya ( ruas dari
depan ke belakang ). Sedangkan ruangan yang berjajar dari kiri ke kanan
disebut ruang. Rumah yang berlanjar dua dinamakan lipek pandan (lipat
pandan). Umumnya lipek pandan memakai dua gonjong. Rumah yang berlanjar
tiga disebut balah bubuang (belah bubung). Atapnya bergonjong empat.
Sedangkan yang berlanjar empat disebut gajah maharam (gajah terbenam).
Biasanya gajah maharam memakai gonjong enam atau lebih.
Beberapa karakteristik dari arsitektur rumah gadang dapat kita lihat,
- Tingkat / derajat kespesifikan budaya atau tempat.
Rumah gadang merupakan bangunan khas daerah Sumatera Barat, seperti yang tertulis pada buku Rumah Gadang Arsitektur Tradisional Minangkabau, bahwa arsitektur bangunan rumah gadang merupakan peninggalan tidak tertulis yang sampai pada kita, yang merupakan ciri dari kebesaran kebudayaan minangkabau masa lalu. Betapapun perubahan itu terjadi, namun arsitektur bangunan rumah gadang yang dapat kita saksikan sekarang adalah merupakan pengaruh langgam bangunan masa lampau.
Seperti yang juga disebutkan oleh Turan dalam Vernacular Architecture, arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berjangkar pada tradisi etnik, jadi bangunan rumah gadang merupakan bangunan yang lahir pada masyarakat minangkabau dan memang berjangkar pada kebudayaan masyarakat minangkabau itu sendiri. - Tinjauan terhadap model, denah, morfologi dan spesifikasi
bangunan, hubungan antar elemen serta kompleksitas bangunan berdasarkan
tempat dimana sebuah bangunan tersebut berada.
Secara garis besar model rumah gadang terbagi atas dua kelompok besar yang dibagi berdasarkan kepada dua kelarasan atau hukum adat yang berlaku didalam masyarakat minangkabau.
Kedua sistem kelarasan itu adalah:
•Sistem kelarasan Koto Piliang
Ciri dari model rumah gadang yang menggunakan sistem kelarasan Koto Piliang ini adalah memiliki anjuang yang terdapat pada bagian kiri dan bangunan. Anjungan merupakan tempat terhormat didalam suatu rumah gadang yang ditinggikan beberapa puluh sentimeter dari permukaan lantai bangunan.
•Sistem kelarasan Bodi Caniago.
Sedangkan pada rumah gadang yang menggunakan sistem kelarasan Bodi Caniago tidak mengenal istilah anjuang. Jadi bagian lantai rumah gadang mulai dari bangian ujung sampai pangkal mempunyai ketinggian lantai yang sama.elemen-elemen bangunan dalam rumah gadang itu dapat juga kita bagi menjadi 2 bagian utama, yaitu:
a. Halaman suatu rumah gadang merupakan sebuah rumah terbuka yang penting bagi suatu rumah gadang, biasanya sebuah halaman pada rumah gadang merupakan tempat untuk melangsungkan acara-acara pada sebuah kekerabatan.Elemen-elemen yang terdapat pada sebuah halaman rumah gadang adalah:
Rangkiang
Rangkiang merupakan suatu bangunan yang terdapat dihalaman sebuah rumah gadang yang berbentuk bujur sangkar dan diberi atap ijuk bergonjong yang berfungsi sebagai lumbung tempat penyimpanan padi yang didirikan di depan rumah gadang.
Menurut A.A. Navis (1984) terdapat beberapa jenis rangkiang pada suatu rumah gadang, diantaranya yaitu:- Sitinjau lauik :: Rangkiang jenis ini merupakan rangkiang tempat penyimpanan padi yang akan dijual untuk membeli keperluan rumah tangga yang tidak dapat dibuat atau dikerjakan sendiri.
- Sibayau-bayau :: Rangkiang jenis ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari.
- Sitangguang lapa :: Merupakan jenis rangkiang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan padi yang akan dipergunakan sebagai cadangan pada masa paceklik tiba.
- Rangkiang kaciak :: Rangkiang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan padi yang akan digunakan sebagai benih dan biaya pengerjaan penanaman sawah pada masa tanam berikutnya.
- Tabuah larangan :: Merupakan sebuah bangunan berbentuk persegi panjang, beratap ijuk dan bergonjong untuk menempatkan bedug yang terbuat dari kayu panjang. Biasa digunakan sebagai alat untuk memberikan tanda pada saat bahaya atau pemberitahuan pada saat ada suatu acara.
Merupakan alat kelengkapan suatu rumah gadang yang biasa digunakan sebagai alat untuk menumbuk padi.
Dapur
Daerah servis pada rumah gadang yang biasanya juga merupakan bagian dari rumah, tetapi pada sebagian rumah gadang dapur biasanya terpisah dari rumah gadang.
b. Elemen-elemen bangunan yang terdapat pada suatu rumah gadang adalah:
•Tangga
tangga
pada sebuah rumah gadang terbuat dari bahan material kayu dan biasanya
diawali dengan sebuah batu alam yang datar, biasanya jumlah anak tangga
ini berjumlah ganjil, seperti 5, 7 dan 9.
•Tiang
Ada
berbagai nama dan jenis tiang pada suatu rumah, pemberian nama pada
setiap tiang pada suatu rumah gadang tersebut disesuaikan dengan fungsi
dan letaknya pada rumah gadang.
•Balok
Merupakan
pengikat antara tiang dengan tiang pada suatu rumah gadang yang
membujur pada bagian atas maupun pada bagian bawah tiang.
•Ruang
Ruang
atau space pada suatu rumah gadang merupakan ruangan yang terbentuk
oleh deretan tiang-tiang yang membujur didalam rumah gadang tersebut
•Bilik
Bilik
merupakan daerah privat bagi penghuni suatu rumah gadang, bilik pada
pangkal rumah gadang dihuni oleh orang tua dan anak-anak gadis yang
belum menikah sedangkan bilik yang terdapat pada ujung rumah gadang
dihuni oleh pasangan pengantin.
•Dinding
Dinding
pada rumah gadang terbagi atas tiga bagian, yaitu dinding depan,
dinding sasak, serta dinding samping. Secara umum dinding pada rumah
gadang tersebut terbuat dari anyaman bambu yang diikat oleh papan-papan
sebagai tulangannya.
•Atap
Atap
sebuah rumah gadang biasanya terdiri dari ijuk, walaupun pada masa
sekarang penggunaan bahan ijuk ini sudah marak diganti dengan penggunaan
material seng.
•Gonjong
Gonjong
merupakan ciri khas dari rumah tinggal tradisional masyarakat
minangkabau, sehingga rumah tinggal masyarakat minangkabau ini juga
dikenal dengan istilah rumah bagonjong.
Prinsip
dari pembangunan rumah gadang adalah menggunakan teknik dan material
lokal serta merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan
tersebut berada. Material utama yang digunakan pada bangunan rumah
gadang merupakan material kayu yang banyak terdapat disekitar lokasi
dimana bangunan tersebut akan didirikan. Serta memunculkan warna-warna
alami dalam pemakaiannya.
Masyarakat
minangkabau merupakan masyarakat yang hidup secara komunal atau
berkelompok, serta memiliki ikatan kekerabatan yang kuat. Hal ini
tercermin dari terdapatnya open space atau ruang terbuka yang terdapat
pada setiap kelompok atau group fasilitas hunian mereka (rumah gadang)
yang merupakan wadah untuk tempat bersosialisasi bagi masyarakatnya.
Sebuah
rumah gadang merupakan sebuah produk arsitektur yang muncul dan
berkembang pada masyarakat minangkabau. Tidak ada bangunan lain yang
terdapat di indonesia khususnya yang memiliki tipologi bangunan yang
benar-benar identik dengan rumah gadang yang seperti terdapat pada rumah
adat Sumatera Barat ini. Seperti halnya dalam penggunaan elemen atap,
merupakan transformasi bentuk gonjong yang didesain bertingkat dan
memiliki ratio tertentu dalam sudut dan ketinggiannya yang mana hal ini
tidak akan ditemukan pada produk arsitektur daerah lain yang terdapat di
indonesia.
Gan blogspot nya bagus sih tp ga usah pakai sound musik segala lah, sumpah kaget jd nya il fil mau buka nya pun.. huFh
BalasHapus