bintang

Jumat, 23 Maret 2012

Intelijen AS: Kebutuhan Akan Air Dapat Picu Peperangan

(Foto: trust)
WASHINGTON - Laporan yang dirilis Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan, meningkatnya kebutuhan global atas pasokan air bersih pada 2040 mendatang akan menimbulkan ketidakstabilan politik dan membahayakan ekonomi serta pasar pangan dunia.

"Kawasan Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika Utara akan menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kebutuhan air. Hal ini dapat menghambat kemampuan untuk memproduksi makanan dan memenuhi kebutuhan energi," demikian disebutkan Badan Intelijen AS dalam laporannya seperti dikutip Reuters Jumat, (23/3/2012).

Dalam laporan itu juga disebutkan, meningkatnya kebutuhan akan air bersih bukan tidak mungkin akan menimbulkan perang dalam waktu 10 tahun kedepan.

"Namun itu tergantung pada masing-masing negara serta kebijakan apa yang akan mereka terapkan untuk menghadapi persoalan kebutuhan air ini," ujar salah seorang pejabat intelijen senior AS.

Laporan yang didasarkan pada analisis intelijen ini juga menyebutkan bahwa sejumlah negara akan memanfaatkan isu kebutuhan air ini untuk mengintervensi negara-negara tetangga mereka.

"Penggunaan air sebagai senjata atau untuk kepentingan teroris untuk mencapai tujuan mereka bukan tidak mungkin terjadi. Infrastruktur air adalah target yang menggoda untuk hal itu," tambah pejabat intelijen senior AS tersebut.

Pejabat intelijen senior yang enggan menyebutkan namanya itu juga menjelaskan, AS yang memiliki keahlian dalam pengelolaan air baik disektor publik maupun swasta dapat membantu untuk menyelesaikan persoalan ini.

"AS memiliki peluang untuk memimpin dalam mengembangkan kebijakan penggunaan air dalam forum global. Jika AS tidak melakukannya, maka dikhawatirkan peran ini akan diambil alih oleh negara lain," imbuhnya.

Laporan ini dirilis atas permintaan Presiden Barack Obama yang ingin mengantisipasi berbagai permasalahan jangka panjang yang dapat mempengaruhi keamanan nasional AS.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton sendiri dikabarkan akan mengumumkan sebuah inisiatif baru terkait dengan persoalan ini.(rhs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar